Gerakan gotong royong nasional Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah Fatchan Mubina (RSLHSFM) mencatat kemajuan luar biasa. Dari 97 titik pembangunan di seluruh Indonesia, 26 rumah sudah selesai 100 persen dalam sebulan—bahkan kurang.

KOSONGSATU.ID — Program nasional Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah Fatchan Mubina (RSLHSFM) terus menunjukkan kemajuan signifikan di berbagai daerah.

Berdasarkan laporan terakhir per 20 Oktober 2025, dari total 97 titik pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia, sebagian besar sudah mencapai tahap akhir.

26 Lokasi Rampung 100 Persen

Sebanyak 26 unit rumah telah selesai dibangun 100 persen. Di antaranya meliputi wilayah Bangkalan, Jakarta Selatan, Magetan, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Semarang Kota, Pasuruan, Bogor, Malang, Nganjuk, dan Blitar. Rata-rata proyek selesai dalam rentang 25–30 hari sejak dimulai pada 20 September 2025.

Penyelesaian cepat di sejumlah daerah ini disebut berkat kerja gotong royong relawan DPD OPSHID FKYME bersama masyarakat sekitar. “Ini bukan hanya rumah fisik, tapi rumah syukur—buah dari solidaritas dan ketulusan jamaah,” demikian tertulis dalam laporan resmi proyek tersebut.

40 Titik Mencapai 70–90 Persen

Sebagian besar pembangunan lainnya berada pada tahap penyelesaian dengan progres 70–90 persen. Di antaranya meliputi Demak, Pemalang, Balikpapan, Yogyakarta, Mojokerto, Lampung Tengah, dan Palembang. Beberapa titik seperti Kuantan Singingi, Purbalingga, dan Rembang dilaporkan masih menyelesaikan tahap finishing dinding dan atap, serta pemasangan instalasi listrik.

30 Titik Masih dalam Proses 40–60 Persen

Sementara itu, sekitar 30 titik lainnya mencatat progres antara 40 hingga 60 persen. Lokasi-lokasi tersebut antara lain Surabaya, Sidoarjo, Kebumen, Klaten, dan Sleman. Beberapa proyek tertunda akibat kendala cuaca dan distribusi material, namun pelaksana berkomitmen menuntaskan seluruh pembangunan sesuai target akhir November.

Titik Awal dan Tantangan di Lapangan

Sejak dimulai pada 20 September 2025, seluruh proyek RSLHSFM dikoordinasikan oleh DPD OPSHID FKYME di masing-masing provinsi. Setiap titik mewakili penerima manfaat yang telah diverifikasi berdasarkan kebutuhan mendesak dan kondisi sosial ekonomi. Tantangan utama di lapangan meliputi faktor cuaca ekstrem di Jawa Timur dan keterlambatan pengiriman material ke daerah luar Jawa seperti Lampung dan Kalimantan Selatan .

Sumber Video: OPSHIDMEDIA TV

Semangat Kolektif dan Doa Penutup

Laporan ditutup dengan kalimat penuh makna spiritual: “Atas Berkat Rochmat Alloh Yang Maha Kuasa.”

Kalimat itu bukan sekadar penutup formal, melainkan penegasan bahwa seluruh gerakan ini berlandaskan rasa syukur, keikhlasan, dan semangat kebersamaan lintas daerah—sebuah gerakan sosial yang tumbuh dari hati umat, untuk memuliakan sesama.***