Hadis sahih Nabi Muhammad Saw. tentang meluasnya kekuasaan umat Islam hingga timur dan barat kini ditafsir sebagian ulama sebagai nubuat bagi kebangkitan spiritual dari Timur.
KOSONGSATU.ID—Dalam Ṣaḥīḥ Muslim hadis nomor 2889, diriwayatkan dari Tsaubān Ra. bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan bumi untukku, lalu aku melihat ujung timurnya dan ujung baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai sejauh apa yang telah diperlihatkan kepadaku. Aku telah diberi dua harta simpanan: yang merah dan yang putih… Aku memohon kepada Rabbku agar tidak membinasakan umatku dengan bencana kelaparan menyeluruh, dan agar tidak menguasakan atas mereka musuh dari luar diri mereka…” (HR. Muslim, no. 2889)
Dalam lanjutan hadis itu disebutkan, Allah menjawab permohonan Nabi:
“Aku tidak akan membinasakan mereka dengan kelaparan massal, dan tidak akan menguasakan atas mereka musuh dari luar diri mereka, sekalipun bangsa-bangsa bersatu melawan mereka. Akan tetapi sebagian mereka akan membinasakan sebagian yang lain, dan sebagian mereka akan menawan sebagian yang lain.”
Nabi Muhammad Saw. juga memperingatkan:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan. Jika pedang (fitnah) telah diturunkan kepada mereka, maka ia tidak akan diangkat hingga Hari Kiamat…”
Hadis serupa juga tercantum dalam Sunan Abī Dāwūd hadis nomor 4252, melalui jalur periwayatan Sulaiman bin Harb dan Muhammad bin Isa dari Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Abu Asma’, dari Tsauban.
Isyarat Kebangkitan dari Timur
Pada medio 1990-an, dalam sebuah muktamar ulama dan cendekiawan Islam tingkat dunia di Mesir, Syekh Mutawalli as-Sya’rawi mengajukan pertanyaan mengejutkan kepada pimpinan muktamar: “Ke mana perginya tujuh geriba air bekas memandikan jasad mulia Rasulullah Saw. dari sumur Ghars?”
Pertanyaan itu membuat seisi majelis terdiam. Malamnya, pimpinan muktamar bermimpi melihat Nabi Muhammad Saw. bersama seorang pembawa lentera (kandil). Nabi memberi isyarat agar ia bertanya kepada si pembawa lentera.
Orang itu menjawab, air bekas memandikan jasad Nabi telah naik ke langit, lalu turun kembali ke bumi bersama hujan. Setiap tanah yang ditetesi air itu kelak akan berdiri sebuah masjid di atasnya.
Keesokan harinya, Syekh Mutawalli kembali bertanya kepada pimpinan muktamar “Apa yang dikatakan pembawa kandil dalam mimpimu?”
Pimpinan muktamar kaget, lalu bertanya, “Bagaimana Anda tahu isi mimpi saya semalam?”
Syekh Mutawalli menjawab dengan tenang, “Karena akulah pembawa kandil itu.”
Indonesia: Negeri dengan Masjid Terbanyak
Jika melihat fakta hari ini, negeri dengan jumlah masjid terbanyak di dunia adalah Indonesia — sekitar 800 ribu masjid tersebar di seluruh nusantara.
Bagi sebagian ulama dan pemikir Muslim, hal ini dianggap sebagai pertanda berkah dan isyarat spiritual bahwa wilayah timur yang dilihat Nabi Muhammad Saw. dalam hadis sahih itu mungkin menunjuk ke arah Nusantara — tempat subur bagi tumbuhnya tasawuf dan ilmu-ilmu Islam yang moderat.
Karya-karya ulama dan intelektual dari negeri ini terus bermunculan, membawa wajah Islam yang sejuk, beradab, dan membumi. Dari rahim Indonesia pula, banyak yang meyakini akan lahir gelombang baru pencerahan Islam dan kebangkitan tasawuf dunia.




Tinggalkan Balasan