Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya membangun 3 juta rumah rakyat. Dari target awal 25 ribu, kata dia, rumah yang terbangun malah  tembus 26 ribu unit. Pemerintah juga meluncurkan 8 terobosan agar biaya kepemilikan rumah jadi gratis.

KOSONGSATU.ID—Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi capaian pembangunan rumah subsidi yang melampaui target. Dari janji 25 ribu unit, pemerintah berhasil menyerahkan 26 ribu rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Janji 25.000, ternyata yang dihasilkan 26.000. Biasanya janji setinggi langit hasilnya tak sampai. Kali ini justru dibalik, hasil lebih banyak dari janji. Ini tanda perubahan, tanda transformasi mental dan pikiran dari para pejabat,” ujar Prabowo saat akad massal dan serah terima kunci rumah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP di Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Senin, 29 September 2025.

Prabowo menegaskan bahwa target lebih besar menanti: pembangunan 3 juta rumah rakyat. “Target itu harus tinggi. Kita harus berani bercita-cita besar. Hambatan ada untuk diatasi bersama,” katanya.

Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. “Beliau pekerja keras, meneruskan tradisi orang tuanya membela rakyat kecil. Cocok di tim kami,” ujar Prabowo.

Acara itu juga dihadiri Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Delapan Kebijakan Baru

Prabowo memaparkan delapan langkah strategis untuk memperkuat akses perumahan bagi MBR:

  1. BPHTB Gratis — Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 5% dihapus untuk rumah pertama MBR.
  2. PBG Gratis & Cepat — Persetujuan Bangunan Gedung digratiskan untuk rumah subsidi. Proses izin dipangkas dari 45 hari jadi 10 hari.
  3. PPN Ditanggung Pemerintah — Pajak Pertambahan Nilai untuk rumah di bawah Rp2 miliar ditanggung negara.
  4. Kuota FLPP Naik — Giro Wajib Minimum bank diturunkan jadi 4%. Kuota FLPP ditambah dari 220 ribu ke 350 ribu unit per tahun.
  5. BSPS dari Swasta — Sektor swasta didorong mendukung perbaikan rumah tidak layak huni.
  6. Kredit Perumahan Terpadu — Akses pembiayaan rumah diperluas lewat koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
  7. FLPP oleh Bank Swasta — Tak hanya Himbara, bank swasta juga wajib menyalurkan FLPP untuk MBR.
  8. FLPP untuk Segmen Pekerja — Akses KPR subsidi diperluas ke asisten rumah tangga, guru, buruh, dan pekerja informal.

Prabowo menekankan, sektor perumahan bukan hanya pemenuhan hak rakyat, tapi juga penggerak utama ekonomi. “Perumahan selalu menjadi motor pembangunan ekonomi. Tahun depan kita akan bangun lebih banyak lagi. Perumahan kita amankan, pangan kita amankan, energi kita amankan. Semua untuk rakyat Indonesia,” tutupnya.***