OPSHID resmi memulai pembangunan rumah layak huni untuk Hani Abdul (69) di Gorontalo. Target selesai sebelum 28 Oktober.

KOSONGSATU.ID—Suasana Senin pagi (29/9) di Kelurahan Pilolodaa, Kota Gorontalo, terasa berbeda. Puluhan warga berkumpul di halaman sebuah rumah sederhana yang sudah diratakan dengan tanah.

Di atas tanah kosong itu, sebuah prosesi simbolis berlangsung: penanaman Batu Syukur, istilah yang dipakai Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) untuk menandai dimulainya pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah Fatchan Mubina (RSLHSFM).

Rumah itu milik Hani Abdul (69), seorang janda yang hidup dalam keterbatasan. Bertahun-tahun ia tinggal di bangunan reyot, tidur di ranjang usang, dan mengandalkan anak tunggalnya, Nanang Mohammad (36), seorang tukang batu berpenghasilan pas-pasan. Kini, rumah itu dibongkar habis pada Sabtu–Minggu (27–28/9), untuk kemudian diganti dengan rumah layak huni.

Seremoni peletakan Batu Syukur dipimpin Wali Talkin Shiddiqiyyah, Haryo Sumantri, bersama panitia lokal. Hadir pula Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel; Kepala Dinas Perkim, Heru Zulkifli; Camat Kota Barat, Abdil Karim; Lurah Pilolodaa, Warni; serta perwakilan Polsek Kota Barat.

Di tengah suasana hangat, para undangan satu per satu meletakkan batu ke dasar pondasi yang sudah disiapkan. Tepuk tangan warga mengiringi, seolah ikut menyaksikan lahirnya harapan baru.

“Meski dimulai belakangan, target selesai sama dengan 96 unit rumah serupa di Indonesia, yaitu sebelum Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober,” kata Iden Gobel, relawan OPSHID yang juga ketua panitia pembangunan.