Mengapa Sejarah Ini Disembunyikan?

Ada tiga lapisan yang menutupi kisah modernitas Timur. Pertama, bias kolonial. Sejak abad ke-19, akademisi Barat menulis sejarah teknologi dengan Eropa sebagai pusat dan Asia sebagai peniru.

Kedua, ketiadaan dokumentasi formal. Teknologi logam Nusantara diwariskan lewat ritual, bukan naskah. Karena tak tertulis dengan gaya ilmiah Barat, ia dianggap mitos.

Dan ketiga, kepentingan ekonomi kolonial. Mengakui bahwa Timur sudah modern berarti menghancurkan mitos “Barat datang untuk memodernkan dunia”. Pasalnya, seperti ditunjukkan Metal Exchange Networks in Prehistoric Southeast Asia (Oxford Research Encyclopaedia, 2024), Asia Tenggara justru menjadi poros perdagangan logam global. Tanpa logam dari timur Samudra Hindia, industri perunggu dan besi Eropa takkan pernah berdiri.

Modernitas yang Berjiwa

Kini, ketika dunia memuja AI dan otomasi, kita lupa bahwa peradaban pernah membangun modernitas tanpa kehilangan ruh. Empu di Jawa, tukang gong di Bali, pandai besi di Bugis—semuanya insinyur sejati, tapi juga penjaga keseimbangan.

Mereka menguasai sains, tapi masih berdoa sebelum menyalakan api. Mereka membuat teknologi, tapi tak melupakan tata batin.

Itulah modernitas Timur: teknologi yang tidak menceraikan manusia dari makna.

Kesimpulan: Bara yang Tak Pernah Padam

Jika ukuran modernitas adalah penguasaan logam dan kemampuan menjadikannya alat produksi, maka Timur sudah modern sebelum Barat lahir dari gelapnya Abad Pertengahan.

Hanya saja, sejarah membalikkan kaca cermin, membuat tangan-tangan pembuat gong, pandai besi, dan empu keris tampak seolah “tradisional”.

Kini saatnya kita menulis ulang sejarah dunia dari titik api kita sendiri—dari tungku besi di dapur empu, dari gema gong yang menandai kesadaran kolektif bahwa modernitas bukan milik Barat, tetapi warisan manusia Timur.***


Sumber Referensi

    1. Pryce, T. O. (2014). Metallurgy in Southeast Asia. ResearchGate.
    2. van Heekeren, H. R. The Bronze-Iron Age of Indonesia. LOC Digital Library.
    3. Metal Exchange Networks in Prehistoric Southeast Asia. Oxford Research Encyclopaedia (2024).
    4. Technological Innovation and Social Unchange: Iron in Island Southeast Asia. Springer (2025).
    5. Radivojević, M. (2019). The Provenance, Use, and Circulation of Metals in Bronze and Iron Age Europe. Springer.
    6. Montes-Landa, J. (2024). A Critical Review of the Prehistory of Tin Bronze Alloying. Springer.