Jejak filologis dan tafsir historis menunjukkan “Al-Yaban” dalam kitab Al-Jafr A’zham lebih cocok menggambarkan Indonesia daripada Jepang.
KOSONGSATU.ID—Kitab Al-Jafr A’zham yang dinisbatkan kepada ‘Ali bin Abi Thalib ra memuat sejumlah isyarat tentang negeri yang akan membawa kejayaan Islam pada akhir zaman.
Negeri itu disebut Al-Yaban, dengan delapan ciri utama: penduduknya beriman, bukan bangsa Arab, gemar membaca Al-Qur’an, memiliki wilayah luas dan banyak pulau, sering dilanda gempa, serta dikelilingi negeri seperti Cina dan Korea.
Banyak yang menafsirkan Al-Yaban sebagai Jepang. Namun jika dicermati, delapan ciri tersebut justru selaras dengan Indonesia. Negara kepulauan yang luas, berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan dikelilingi pegunungan serta lautan di kawasan Asia Timur Jauh.
Menurut riset filologis, sebutan Al-Yaban merupakan pelafalan Arab dari Al-Yavan. Dalam bahasa Sanskerta, kata itu berakar dari “Yava-Dvipam” atau “Jawa Dwipa”, yang berarti Pulau Jawa.
Dr. Menachem Ali dalam Aryo-Semitic Philology: The Semitization of Vedas and Sanskrit Elements in Hebrew and Abrahamic Texts menegaskan bahwa istilah Yavan merupakan serapan dari bahasa Weda, dan merujuk pada kawasan Nusantara.
Bukti tambahan datang dari catatan Donald Maclaine Campbell dalam bukunya Java: Past & Present (1915). Ia menulis bahwa “Javana or Yavana… was the name given not only to Sumatra, but also to portions of Borneo and the Malay Peninsula…”. Artinya, istilah Yavana atau Java sejak dahulu mencakup Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, hingga Indo-China — wilayah yang kini dikenal sebagai Nusantara.
Serat Paramayoga karya Ranggawarsita juga menyebut Ajisaka (atau Ajisoko) sebagai leluhur bangsa Jawa yang berasal dari garis keturunan Nabi Ismail as. Ajisaka disebut datang ke Jawadwipa jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw, menandai jejak awal spiritualitas tauhid di wilayah ini.
Karena itu, penerimaan Islam di Nusantara berlangsung cepat — bukan semata karena dakwah Wali Songo, tetapi juga karena “pulangnya” nilai-nilai lama yang seakar.
Dengan beragam bukti linguistik, historis, dan kultural tersebut, istilah Al-Yaban yang disebut dalam Al-Jafr A’zham tampaknya tidak menunjuk pada Jepang, melainkan pada Nusantara. Sebuah negeri yang diisyaratkan akan bangkit membawa kejayaan Islam pada akhir zaman — negeri yang kita kenal hari ini sebagai Indonesia.***
Tinggalkan Balasan